BREAKING NEWS

Hari Bumi di Gandawesi

Sore itu di tengah pelataran Kampus FPTK UPI di Bandung, teman-teman Gandawesi rutin mengadakan acara pada peringatan Hari Bumi. Misalnya acara ringan seperti diskusi, pameran, performance art dan pemberian bibit tanaman kepada semua peserta. Kegiatan ini melibatkan banyak orang dan perhimpunan pecinta alam di UPI dan juga Bandung Raya. Misalnya saat itu bersama Forum Hijau Bandung membahas peta hijau, lalu berkolaborasi dalam Lokakarya Nasional di UIN, dan Diskusi Seni dan Lingkungan yang melibatkan seniman yang peduli lingkungan.
Selamatkan Hari Bumi (dok. gandawesi)
Pembicara yang datang sore itu antara lain BPLHD Jawa Barat, Anilawati N dari YPBB, dan Galih Donikara dari Wanadri. Dalam setiap diskusi saya mencari sesuatu yang berbeda dari yang lain. Saat itu, saya menemukannya pada pemaparan Wanadri melalui Galih Donikara, saya sering berdiskusi secara pribadi dengan Galih. Apalagi ketika Bulletin Wanadri masih eksis, hampir tiap bulan saya menyambangi kantornya untuk mengirimkan tulisan, berdiskusi atau sekedar ber-say hello saja.
Diskusi dengan Galih Donikara sangat menyenangkan, saya menyerap banyak ilmu dari dia. Tentang hidup, tentang aktivitas kepecintaalaman dan tentang lingkungan hidup. Saya selalu mengenal Galih Donikara dengan tema yang terngiang ''Di Laut Kita Jaya''. Saya ingat itu, saya membacanya berulang-ulang dan membuat saya menuliskan sebuah catatan tentang menjadi pelaut.
Di diskusi itu, Galih Donikara menyampaikan banyak hal, saya seide dengan dia. Saya menemukan hal lain di diskusi Lingkungan ini dari dia. Dia mengemukakan bagaimana seharusnya generasi muda menjaga bumi tetap seimbang dan terutama bagaimana harus mencintai negeri ini. Negeri Indonesia yang kita cintai. Inilah yang mengawali setiap petualangan Wanadri. Tidak semata-mata melakukan perjalanan, tetapi juga misi mengeksplorasi dan menunjukan keindahan Indonesia pada Dunia bahwa banyak tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi dan tentu saja di jaga agar tetap bersatu dan daya dukung lingkungannya tetap seimbang. Kegiatan selanjutnya adalah pemutaran film dan pemberian bibit pohon sesudah acara beres.
Sampai malam, acara pemutaran film cukup berhasil, saya seperti dibawa pada saat menonton layar tancap, bedanya hanya film yang diputar saat ini adalah film tentang lingkungan hidup yang mengalami kerusakan. Ketua pelaksana Hari Bumi saat itu, Diego Dirgantara mengatakan bahwa acara ini adalah bagian dari upaya penyadaran lingkungan yang moment-nya bersamaan dengan Hari Bumi tanggal 22 April.
Begitupula dengan ketua dewan pengurus Gandawesi yang menuturkan bahwa kerusakan lingkungan itu sudah nyata dan kepedulian mahasiswa belum terlihat nyata, masih temporer, makanya yang perlu dilakukan sekarang adalah terus menerus mengkampanyekan gerakan lingkungan. Diskusi ini salahsatu bentuk kepedulian Gandawesi sebagai pencinta alam terhadap lingkungan. Sukses untuk Gandawesi! Maju terus aktivis lingkungan! Maju terus memupuk kepedulian kepada alam dan lingkungan sekitar.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 gandawesi.or.id. Designed by OddThemes