BREAKING NEWS
Tampilkan postingan dengan label Cerita Perjalanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Perjalanan. Tampilkan semua postingan

Perjalanan Ke Gunung Merbabu

 Ini adalah kisah perjalanan ke Gunung Merbabu. Mari kita simak!



Sebuah Jejak Perjalanan Ke Baduy Tahun 1986

Bayangkan sebuah perjalanan yang masih sangat terbatas. Kendaraan masih sulit, baik kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat. 
Jalur jalan yang alami, hutan belantara masih lebat, dan jangan bayangkan ada jalur komunikasi praktis seperti sekarang. 
Bayangkan perjalanan tahun 1986. Sebuah perjalanan yang tentu saja sangat menarik dan menyenangkan untuk para petualang pada masa itu. 
Ada Purwo Cahyono Hadi yang merupakan anggota Gandawesi angkatan Gumuruh, yakni angkatan pendiri Gandawesi KPALH memberikan inspirasi untuk anggota sekarang. Sebuah pengalaman yang sangat berharga untuk dijadikan pelajaran. 
Kang Purwo, demikian kami memanggil beliau masih aktif sampai sekarang untuk melakukan perjalanan-perjalanan bersama anak didik dan juga keluarganya. 
Nah, inilah sebagian dokumentasi perjalanan Kang Purwo ke Baduy di Banten sampai Pantai Cisolok bersama rekannya. 














Terima kasih untuk segala inspirasi perjalanannya. Semoga menjadi penyemangat dan pemantik bagi yang lain agar terus melakukan perjalanan. 
"Kuliah tong ngaganggu ulin!" 



Penelusuran Gua Oleh Anggota Muda Hima Chandra

Selepas kegiatan pendidikan dasar Gandawesi, selanjutnya adalah kegiatan pengambilan nomor induk anggota. Berbagai kegiatan dilakukan secara mandiri oleh Anggota Muda. Kegiatan terbaru adalah penelusuran Gua di Pangandaran. Ini adalah harapan anggota muda selepas melakukan kegiatan penelusuran gua.

Sudah tanggal 7 Maret nih, itu berarti, kegiatan Hicaveology dari Anggota Muda Hima Chandra sudah selesai!

Pertama, kami mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Salah satunya ada dari @cavingtasik yang telah mendampingi kami selama di lapangan.

Kedua, kami harap kegiatan kami ini menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi semua pihak yang kami tuju.

Ketiga, di sini kami merilis beberapa foto dari kegiatan fotografi gua ini. Masih banyak loh hasil hasil yang gak kalah keren dari ketiga foto ini. Penasaran? Ikuti terus ceritanya di sini.

Dokumentasi kegiatan:


#hicaveology #himachandra #gandawesikpalh #mainbarenggandawesi #ekspedisi #ekspedisixxxi

17 Agustusan di Gunung Guntur Bersama Anak

Cerita 17an di Gunung Guntur - Garut, Jawa Barat yang dilaksanakan pada 16-17 Agustus 2018 adalah catatan seorang anggota Gandawesi Matt Danro

Sekitar Tahun 2011 bulan Juni setelah lahir anak laki-laki pertama saya, di temani team 2 org melakukan pendakian ke gunung guntur, Garut. Ceritanya sih bukan janji atau nadzar seperti biasanya tapi hanya berucap kalau anak pertama lahir laki-laki mau naik gunung ah, ucapku spontan waktu itu. Lalu berharap bisa bareng dia naik gunung ke guntur lagi. Insyaalloh

Mahasabdika Yawabumi ( Aa ) nama anak laki-laki pertama saya yang di maksud di atas. Sekarang dia berumur 7 tahun. 1 bulan sebelum hari kemerdekaan 2018 dia selalu bertanya tentang mendaki gunung dan ingin di belikan tas gendong outdoor. Ya sudah saya belikan aja biar dia semangat untuk tahu apa yg dibutuhkan ketika mendaki.

Pada akhirnya dengan niat dan ucap Bismillah saya berangkat ke Garut untuk melakukan pendakian. Gunung Guntur adalah gunung pertama yang akan didaki oleh anak saya, walaupun sering saya ajak hikking tapi ini yang pertama buat anak saya. 

Pendakian kali ini hanya untuk melatih, seberapa kuat mental serta kesabaran diri saya ketika mendaki dengan anak sendiri. Dan keingintahuan akan mental serta fisik anak laki-laki pertama saya.


Memang sangat berbeda sekali ketika kita mendaki dengan team pendaki, mereka sudah mengerti apa yg perlu di siapakan dan yang harus di bawa, berbeda dengan kita membawa anak di bawah umur. Ada beberapa hal yg perlu di perhatikan ketika kita membawa anak di bawah umur :

1. Pelajari dan cari info gunung mana yang bersahabat untuk anak di bawah umur
2. Persiapkan logistik yang efektif dan taktis untuk di bawa
3. Bawa perbekalan yg memang dia sukai termasuk snack atau makanan ringan lainnya
4. Bawa obat-obatan yg sekiranya berguna
5. Usahakan fisik kita 2 kali lebih kuat dari biasanya
6. Biasakan berdoa sebelum dan sesudah melakukan perjalanan atau berkegiatan apapun
7. Lakukan percakapan santai serta menghibur ketika dalam perjalanan, bahas hal yang memang sedang dia kagumi seperti SPIDERMAN kalau anak saya (dinamika perjalanan)


8. Informasikan hal-hal yang ditemui di perjalanan, mana saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan ( seperti mencorat-coret di batu/ vandalisme, buang sampah serta etika buang hajat ) untuk mengedukasi dia
9. Jangan terlalu sering menyampaikan harapan palsu, seperti bentar lagi nyampe dll. Anak akan jenuh dan drop.
10. Ketika drop, bolehlah sekali kali kita evakuasi/ gendong untuk jarak dekat saja dan terus kita motivasi lagi
11. Berikan asupan makanan sebelum tidur untuk menghindari dehidrasi dan sebelum summit untuk menambah energy extra
12. Selalu dampingi dan awasi setiap gerak-geriknya
13. Jangan terlalu memaksakan berjalan ketika sedang drop. Istirahat saja dulu Karena perjalanan ini harus pulang kembali dengan sehat dan selamat
14. Sekali kali berikan pujian utk dia ketia ada 1 pencapaian
15. Pastikan semunya dalam kondisi baik dan benar karena tujuan kita hanya untuk belajar menghargai serta menikmati alam ciptaanNya



Terharu memang melihat semangat serta perjuangannya lalui trek demi trek yang awam serta bahaya utk anak di bawah umur. Tapi saya percaya pada saat itu klo anak saya mampu.





Bangga tersirat dalam jiwa raga saya menyaksikan anak saya bisa melakukan perjalanan yang tidak biasa. Disini saya sebagai ayahnya dan sewaktu waktu saya memposisikan sebagai teman buat dia. Supaya dia bisa belajar membedakan segalanya. Ini moment terbaiku selama mendaki gunung dan pelajaran berharga yg tak akan hilang di telan waktu.

Terima kasih Alloh SWT
Terima kasih keluarga kecilku

Salam Lestari




Menikmati Kebersamaan di Curug Malela

Menikmati Kebersamaan di Curug Malela
Oleh Mien Riesa Mintarsyah*) 

Olah raga kita minggu ini menyambangi daerah yang dekat saja biar tidak terlalu menyita waktu, dan pagi tadi pilihannya menyusuri Kabupaten Bandung Barat dengan tujuan Curug Malela. 

Curug atau air terjun Malela tepatnya berlokasi di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga Gunung Halu, bila ditempuh menggunakan  kendaraan dari kota Bandung normalnya tiga jam, dan kita tadi pagi dengan kondisi lalin lancar jaya tepat tiga jam sudah sampai lokasi air terjun Malela. 

Rute perjalanan kita dari arah Bandung menyusuri kota Cimahi- Batu jajar- Cihampelas- Gunung Halu- Buni Jaya- Curug Malela. 
 
Kami beranggapan jarak tempuh perjalanan kali ini dekat maka komandan mengajak pasukan dengan formasi lengkap menggunakan roda dua, namun ternyata anggapan itu keliru. Ternyata jarak tempuh menuju curug malela jauhhhhhh!

Komandan yang biasa nyantai mengandalkan GPS  sebagai petunjuk arah kali ini di buatnya galau, tiga kali ia bertanya, dan pada orang terakhir yang ditanya memberikan keterangan jarak tempuh curug Malela masih berjarak 20-25 km.

Perlahan tapi pasti setelah tiga jam perjalanan akhirnya sampai juga di lokasi. Namun jangan khawatir merasa jenuh selama perjalanan karena selama melintasi jalan menuju lokasi kita akan disuguhi lanskap alam yang sedap dipandang mata. Seperti hamparan sawah yang terbentang hijau sejauh mata memandang atau saat melintasi perkebunan teh Montaya dengan beberapa rumah kontrak teh peninggalan jaman Belanda di daerah Sindang Kerta. Pokonya gak rugi deh jauh juga. 

Curug Malela dari kejauhan. Tampak megah dan menantang!


Setiba dilokasi sebelum menuruni anak tangga selanjutnya kita akan menemui loket pembelian tiket masuk seharga lima ribu rupiah perorang. Bagi yang ingin soliskan. Di sekitar lokasi tempat penjualan tiket tersedia toilet, mushola dan warung-warung yang menjual makanan dan minuman. Kita bisa beristirahat dan solat disini sebelum melanjutkan perjalanan menuju curug. 

Menuruni anak tangga yang terkenal dengan  tangga seribunya untuk menuju curug atau air terjun bisa ditempuh waktu normalnya selama 15 menit saat turun dan untuk naik 20 menit karena medan menanjak nafas pasti agak sesak dibandingkan saat menuruni trek. 

Curug Malela dengan ketinggian enam puluh meter, lebar tujuh puluh meter memiliki lima buah air terjun nampak indah baik di lihat dari kejauhan apalagi saat di datangi ke bawah bermain air dan untuk berselfi ria bisa menjadi penawar lelahnya saat perjalanan pokoknya  gak menyesal deh bagi yang penasaran ingin mengunjunginya. 



Pulangnya jika ingin mengisi amunisi sebagai pengganti energi yang telah terkuras kita bisa menikmati aneka hidangan olahan ikan  air tawar di tepi bendungan Cirata diperlintasaan lalin saat kita pulang. Masalah harga relatif, tapi menurut kami termasuk murmer. 😁

Satu hal dari perjalanan hari ini adalah sepertinya aku lebih memilih berjalan kaki delapan jam dibandingkan dengan menggunakan motor selama enam jam. Oke lah lutut aman dan terbebas dari kepayahan, nafas aman tak perlu tersegal dan sesak tapi ampiyun. Ini yang namanya badan serasa remuk redam dihajar medan jalan berbatu atau saat melintasi jalan raya perkampungan  polisi tidurnya "renyek" dengan ketinggian semau gue dan jarak yang berdekatan. 

Kebersamaan yang tak lekang oleh waktu (foto by Mien Riesa Mintarsih)

Syukur Alhamdulillah untuk nikmat hari ini. Buat  kawan seperjalanan semoga di lain waktu kita bisa bersama kembali menikmati sensasi alam di tempat yang berbeda senang hari ini bisa berbagi bahagia dengan kalian. 

Mien Riesa Mintarsyah adalah anggota Gandawesi


Gandawesi Di Tembok Besar China

Tembok Besar China atau Tiongkok adalah salah satu keajaiban dunia yang terbentang hampir sepanjang negeri Tiongkok. Tembok besar ini dibangun untuk menghalau serangan yang datang dari Mongolia terutama pasukan yang dipimpin oleh Gengiskhan.

Seorang Gandawesi, di manapun berada selalu membawa semangat penjelajahan yang terus ditumbuhkan. 

Slogan tak resmi "kuliah tong ngaganggu ulin" ini seolah melekat dalam diri barudak Gandawesi. Cukup mengubah kata bagian depan kata kerja lainnya semacam 'pekerjaan', 'kerja', 'menikah', 'menjomblo, dan atau apapun itu prinsipnya tidak mengganggu kesenangan 'ulin' atau bermain.

Adalah Rizky atau di Gandawesi dan teman-teman kuliahnya dikenal dengan nama akrab 'Kay' berkesempatan mengunjungi Tembok Besar Tiongkok ini pada bulan Juli 2018 yang lalu. Inilah dokumentasi kala ia mengunjungi Tembok Besar China yang sekarang disebut Tembok Besar Tiongkok.


Gandawesi Di Tembok Besar China


Asyik kan? Yuk kita traveling bersama Gandawesi! 


Tertarik menulis untuk www.gandawesi.or.id sila kirim artikel ke bermainkreatif@gmail.com 


Pendakian Gunung Gede Pangrango Yang Penuh Makna

Setelah mempersiapkan segala sesuatunya dari jauh-jauh hari akhirnya  agenda pendakian ke Gunung Gede jadi juga dilaksanakan dari tanggal 12-14 juli 2018. Hal yang berlu diperhatikan jika ingin mengadakan pendakian ke gunung  Gede adalah mendaftarkan diri H-30 karena jumlah pendaki dibatasi kuota. Jalur pendakian Cibodas kuotanya 300 orang, jalur pendakian gunung Putri 300 orang dan jalur pendakian dari pos Selabintana 200 orang.

Gunung Gede
Jalur favorite pendakian yang selalu ramai adalah pos gunung Putri dan pos Cibodas. Sementara pos Selabintana adalah jalur tersepi peminat. Jalur ini tidak dianjurkan bagi pendaki pemula selain jarak tempuh yang  panjang dibanding jalur lainnya. Medan yang dilalui terjal juga masih banyak satwa hutan yang berkeliaran bebas di perlintasan. 



Semula rombongan kami yang akan berangkat  terbagi dalam tiga kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok sepuluh orang, namun seiring dengan masa tunggu sampai hari H pemberangkatan jumlah rombongan kami berguguran satu per satu dengan berbagai alasan sehingga pada hari H pemberangkatan jumlah kami hanya sembilan belas orang.




Jalur pendakian ke puncak gunung Gede bisa dicapai dari pos Gunung Putri, pos Cibodas dan pos Selabintana Sukabumi, dan kami berenca mengadakan perjalanan saat pemberangkatan dari pos gunung Putri dan pulang menuju pos Cibodas. 


 Kamis 12 Juli 2018  dengan peserta yang tersisa tidak mengurangi semangat kami untuk tetap muncak. 

16.00 wib, sebagian peserta berkumpul di sekretariat KPALH Gandawesi, karena ada sebagian rombongan yang bergabung di lokasi pemberangkatan. 

18,00 wib, Setelah melakukan pengecekan ulang perlengkapan dan segala sesuatunya selesai kami mulai meluncur meninggalkan kota Bandung
menuju Cipanas Cianjur. 

21.00 wib, Rombongan sudah sampai di home stay yang lokasinya berdekatan dengan pos pengurusan Simaksi dan pemeriksaan kesehatan. 

Bagi pendaki dari luar kota yang akan mengadakan pendakian dan berniat untuk bermalam sebelumnya banyak rumah penduduk yang bisa disewa. 

Sesampainya di tempat kami menginap tak banyak yang dilakukan selain malam bertambah larut kami perlu istirahat untuk bersiapan pendakian esoknya dan kami semuanya beristirahat

Jum'at 13 Juli 2018

09.00 wib. Setelah sarapan pagi dan peserta rombongan yang nenyusul kedatangannya lengkap kami menuju pos pengurusan Simaksi dan cek kesehatan. Alhamdulillah semua proses dilewati cukup lancar. 

09.35. Semua bersiap menuju pos 1 untuke menyerahkan simaksi ( surat izin menasuki kawasan konservasi) dan melakukan perjalan. 

Jalur dari pos gunung Putri dari mulai pemberangkatan sudah dihadapkan dengan tanjakan panjang, hanya perjalanan belum terasa  memayahkan selain stamina masih fress juga cuaca belum begitu panas. 

11.20 wib, kami beristirahat untu melaksanakan sholat dzuhur dan maksi guna mengganti energi yang terkuras habis saat meniti tanjakan. 

13.00 wib melanjutkan perjalanan. Rombongan melangkah dengan energi baru dan tetap semangat. Kami berjalan menyusuri selangkah demi selangkah jalur yang dilalui. Durasi kecepatan langkah kami santai walau jarak bisa ditempuh dari pos gunung putri sampai bukem alun-alun Surya Kencana normalnya empat jam kenyataanya kami lebih lama.

17.15 wib kami sampai di pos Lawang Saketeng, kondisi fisik sudah mulai terasa kepayahan, ditengah rasa lelah seketika hilang saat menjumpai tenda penjual makanan, rombongan beristirahat sambil menikmati pisang  goreng, tempe goreng dan minuman. 

17.30 wib. Matahari mulai terasa redup cahayanya  hari menjelang senja dan kami tidak ingin kenalaman untuk tiba di Surken. kami melanjutkan perjalanan. 

18.10 wib, Alhamdulillah tiba di tempat tujuan alun-alun timur Surken. Bersyukur cuaca cerah dan kami masih bisa menikmati keindahan Surken dengan hamparan rumput dan bunga Edelwis, kami tak ingin melewatkan keindahan  senja di Surken maka selfie sesaat dan melanjutkan perjalanan menuju Surken Barat  untuk mendirikan tenda dan beristirahat.

Sabtu, 14 Juli 2018

08.30. Usai sarapan dan berkemas rombongan bersiap menuju puncak Gede. Norma jarak tempuh dua puluh sampai  tiga puluh menit pada kenyataannya setiap peserta punya catatan waktu yang berbeda saat tiba di puncak. Walaupun hari masih pagi dan cadangan energi masih full, mungkin karena lelah perjalanan hari kemarin. Pendakian menuju puncak terasa memayahkan. 

Menyelesaikan trek jalan berbatu  menanjak yang cukup terjal dan bikin termehek-mehek, terbayar puas saat tiba dipuncak dan menyaksikan indahnya lasnkap alam dari ketinggian. 

10.00 wib. Keindahan puncak Gede membuat kita  betah berlama-lama menikmatinya, namun karena waktu tempuh perjalanan pulang yang panjang akhirnya kita dengan berat hati harus segera melanjutkan perjalanan. 

11.55 wib, kami tiba di pos Kandang Badak. Pos yang normalnya bisa ditempuh dalam waktu empat puluh menit lagi-lagi kita diatas rata-rata😁😁. 
Pos Kandag Badak adalah pos pavorit untuk beristirahat dan mendirikan tenda, di pos ini juga tersedia toilet, musola dan banyak dijumpai penjual makanan.  

14.00 wib. Sebenarnya waktu istirahat kamiterlalu lama di pos Kandang Badak ini hampir dua jam, dan ternyata membuat kami kemalaman tiba di pos Cibodas. 



17.20 kami tiba di pos Panyangcangan, andai waktu masih siang kita bisa menikmati indahnya curug Cibeureum yang jaraknya tidak jauh dari perlintasan.  Bersyukur kami masih bisa menikmati jembatan rawa Gayonggong  dan bisa berpoto bareng rombongan. 
Saat azan magrib terdengar dari salah satu hp peserta rombongan kami menghentikan perjalan tepat di pos telaga biru. 



Dengan penerangan senter ditangan masing-masing peserta kami melanjutkan perjalanan dan tiba di pos Cibodas saat adzan isya. 

21.00. BMW Bandung.

Agenda berikutnya usulan komandan Adventure kang Endang Irwansyah, muncak ke Trivel S (Sindoro, Sumbing, Selamat). Bagi peserta siapkan lagi segala sesuatunya.

Ditulis oleh Mien Riesa Mintarsyah

Cerita Pendakian Gunung Ciremai

"Kuliah tong ngaganggu ulin!" 

Kegiatan di alam terbuka kadang menjadi bentuk yang bikin pegiatnya ketagihan. Selalu ada keinginan untuk bergiat dan terus bergiat. Mendaki gunung, menyusuri pantai, mengarungi jeram, memanjat tebing adalah hal menyenangkan untuk terus dilakukan sekalipun sudah bukan lagi tercatat sebagai mahasiswa atau anggota aktif di kampus. 

Slogan "Kuliah tong ngaganggu ulin" ini benar-benar mewujud dalam kehidupan selepas lulus. Salah satunya adalah cerita di bawah ini. Anggota Gandawesi, Neneng Rusminingsih bersama anggota keluarganya lengkap melakukan kegiatan pendakian gunung. 



Inilah cerita yang menarik di simak! Setelah kemarin lulus uji coba pendakian Tangkuban Perahu, Alhamdulillah Allah SWT masih mengizinkan saya dan keluarga juga sahabat serta tim Gandawesi pada tgl 10 Mei 2018 di perkenankan untuk mendapatkan kesempatan bisa melaksanakan pendakian puncak Gunung Ciremai di Kuningan dengan ketinggian 3078 mdpl. 
Dengan rombongan 18 orang.

Tepat Pada tgl 10 perjalanan kami di mulai dengan berkumpul bersama di sekretariat GANDAWESI kemudian di lanjutkan perjalanan ke Kuningan, sampai di lokasi bumi perkemahan pada malam hari kami menginap utk persiapan pendakian awal.

Tiba esok hari pada tgl 11 mei rombongan memulai pendakian dengan menempuh perjalanan 9 jam kita berhasil mencapai pos 7 dengan dilanjutkan pemasangan tenda dan kemudian menginap kembali di temani hawa dingin yang menusuk.

Tepat pada tgl 11 Mei pukul 3 dini hari kita melanjutkan kembali perjalanan dengan memakan waktu 5 jam dan alhamdulillah dengan di sambut sunrise juga matahari pagi yang hangat kita semua selamat sampai puncak Gunung Ciremai. 

Terimakasih ya Allah atas izinMu kami semua bisa aman selamat berhasil mencapai puncak Gunung Curemai. 

Sebagai penutup, saya pribadi mengucapkan Terima kasih banyak untuk 
Kang Endang Irwansyah, A Panji Mahesa Halimawan juga Alyaa Aisyahra  yang selalu suport mamahnya, juga untuk Kang Mprit dan Teh mimin dengan 2 putra dan 1 putrinya, Teh Usi yang luar biasa , Kang Rusli, Kang Matt Danro, Kang Nur Cahya. Untuk tim logistik yang super keren Cholid, Habib, Dewi, Nida dan Dela. 

Semua sudah menemani perjalanan, semoga kesehatan selalu menyertai kita dan berharap Allah SWT masih memberi kesempatan kita untuk perjalanan pendakian lainnya di hari esok yang lain amiin YRA.

Asik bukan? Inilah dokumentasi lainnya!






Arung Jeram Seru Bersama Kanigara

Arung Jeram atau rafting menjadi salah satu alternatif kegiatan di alam terbuka yang memberikan sensasi menarik untuk dicoba.

Inisiatif berkegiatan di alam terbuka tak pernah lekang oleh waktu. Adalah para anggota Gandawesi angkatan 14, 15, dan 16 pada tanggal 28 April 2018 bekerjasama dengan Kanigara Outdoors Management melakukan kegiatan Arung Jeram di Pangalengan. 



Berangkat dari mulai pagi hari sampai berkumpul di lokasi tepatnya di sebuah situ di Pangalengan kemudian bersama-sama melakukan pengarungan yang dipandu oleh tim ahli dari Kanigara.

Inilah keasyikan dan keseruan selama mengarungi sungai.
















Seru dan asyik bukan? Ayo kita Arung Jeram bersama Kanigara! 











Gandawesi Menjejak Annapurna di Pegunungan Himalaya

"Because It's There!" (Sir Edmund Hillary) 


Gandawesi KPALH menjejak Basecamp Annapurna. Melalui instagram story-nya Nandang Sanjaya mengonfirmasi pencapaian sampai basecamp Annapurna. 


Annapurna terkenal ketika salah seorang penulis yang bernama Arlene Blum menuliskan kisah dramatis ekspedisi Wanita pertama ke Himalaya. 


Dalam referensi lainnya, inilah catatan seputar Annapurna.

Annapurna adalah salah satu gunung tertinggi didunia yang berada di Pegunungan Himalaya. Gunung ini memiliki delapan buah puncak, yang tertinggi adalah satu di antara tiga puncak yang dimiliki Annapurna I.

Annapurna I memiliki tiga puncak yang disebut dengan:

Selain itu Annapurna juga memiliki beberapa puncak yang lain dengan ketinggian di bawah 8.000 mdpl :

Semoga perjalanan penuh makna bisa terus kita lewati dengan baik!

Inilah dokumentasi lainnya kala Gandawesi KPALH menjejak Annapurna.











 
Copyright © 2014 gandawesi.or.id. Designed by OddThemes