BREAKING NEWS

Bukan Hanya Mendidik Pecinta Alam Tetapi Juga Pecinta Lingkungan

Tak banyak orang dewasa yang bisa melihat alam. Pencinta alam adalah dia yang perasaannya luar-dalam sungguh sesuai satu sama lain; yang telah pelihara spirit masa kecil bahkan sampai memasuki era manusia dewasa.” – Khalil Gibran

Di beberapa kampus, bulan Desember sampai bulan Februari adalah waktu-waktu penting dalam pengkaderan. Waktu ketika semua anggota berkumpul dalam kegiatan Pendidikan Dasar. Ada beberapa yang mengenal hakikat Pencinta Alam (sebagian menulis Pecinta Alam) ada yang sekadar mengikuti saja. Beberapa definisi dan kriteria tentang Pencinta Alam berikut ini semoga menjadi penyemangat untuk bergiat di alam terbuka khususnya buat calon anggota.

Pencinta alam berasal dari kata: PEN yang artinya orang CINTA yang artinya mencintai. ALAM yang artinya alam semesta Pencinta Alam adalah seseorang yang mencintai alam semesta beserta isinya. jadi Pencinta Alam artinya sangat luas sekali, mencintai hutan, gunung laut, bumi, bulan, matahari dan Sebagainya. Termasuk juga mencintai manusia, mencintai diri sendiri, bahkan mencintai Tuhan Yang Maha Esa. yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. jadi pada hakekatnya Pencinta Alam itu sangat luas artinya. contoh saya mencintai seseorang itu sudah termasuk pencinta alam.
Para Pecinta Alam di Puncak Gunung Merapi (dok Aero/Gandawesi.or.id)
Dalam masalah Pencinta Alam yang kita bicarakan ini yaitu Pencinta Alam yang berkaitan dengan kegiatan alam bebas (outdoor). Istilah alam bebas disini adalah kegiat-an yang di lakukan di alam terbuka, seperti di gunung, hutan dan sebagainya.

Kriteria Pencinta Alam
1. Sebagai Hobi
Yang termasuk kategori ini biasanya tidak memperdulikan kelestaria alam, hanya mencari kesenangan semata atau kepuasan pribadi. Misalnya seseorang senang melakukan suatu kegiatan di luar rumah,contoh :kemping, kemah, mancing, sepeda gunung dan sebagainya.

2. Petualang atau Pengembara
Yang termasuk Pencinta Alam di sini, seseorang yang kegiatannya berpetualang atau mengembara dari satu tempat ke tempat lain. di mana daerah tersebut belum terjamah atau tidak banyak orang yang kesana.dan kegiatannya banyak mengandung resiko ( EXTREM ) orang tersebut mengetahui kekurangan dan ke lebihan atau bias membeda-bedakan suatu daerah. Suatu contoh gunung Ijen pada tahun 70 an dengan gunung Ijen sekarang, kalau dulu gunung Ijen tidak ada kotoran kuda, asap mobil, pondokan, jalan aspal, dan sebagainya. Tapi sekarang seperti yang kita ketahui kerusakan alam di mana-mana. Orang tergolong di sini masih kurang memperdulikan kelestarian lingkungan. Tapi dia sudah berusaha untuk melestarikan nantinya. Seseorang tersebut banyak mengeritik keadaan alam yang rusak.

3. Pelestari Lingkungan Hidup
Pencinta alam yang tergolong di sini menekankan kegiatannya pada pelestarian alam. Kelampok tersebut kegiatannya banyak mengadakan konserfasi alam (flora dan fauna), dan melaporkan kerusakan alam ke pihak-pihak yang berwenang.

Sejarah Pencinta Alam di Indonesia
Organisasi pencinta alam di Indonesia ada kira-kira pada tahun 60an. Sampai sekarang berkembang pesat tidak pernah sepi, pada tahun 2010 terdata sekitar 2000 organisasi pencinta alam.
Seiring bertambahnya organisasi pencinta alam, prestasi tambah meningkat, akan tetapi banyak yang tidak mengerti asal usul pencinta alam itu sendiri. Kalau seseorang tidak tau yang ia cintai apakah biasa mencintai sesuatu hal tersebut. Banyak pencinta alam yang mengusung-usung simbol-simbul, atribut, aksesoris tetapi perilakunya bukan sebagai pencinta alam.

Padahal kehadiran pada saat kemelut politik di Indonesia pencinta alam visi dan misinya sangat jelas, yaitu pembentukan character building. Di salah satunya artikelnya berjudul Menaklukkan gunung Slamet yang terangkum dalam buku Zaman Peralihan. Seo Hok Gie menuliskan seperti ini "Seseorang dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal akan obyeknya. Mencintai tanah air dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia beserta rakyatnya dari hakekatnya. Justru sekarang kebalikkannya banyak yang mengklaim pencinta alam tetapi kelakuannya sebaliknya.

Asal Usul
Lahirnya pencinta alam di Indonesia tidak di ketahui secara pasti tanggal, bulannya, tatapi mulai hadir pada tahun 60an. Istilah pencinta alam dikenalkan pertama kali oleh SEO HOK GIE (Alm), pendiri mapala UI. Pada masa pemerintahan presiden sukarno panggung politi begitu menggeliat sangat ramai sampai masuk ke kampus-kampus. Ada beberapa orang mahasiswa yang jenuh dengan politik lalu mengadakan kegiatan di luar kampus seperti naik gunung, jalan-jalan di pedesaan sambil berkeluh kesah pada Sang pencipta. Sekelompk mahasiswa tersebut tidak rela jas almamaternya di jadikan pertaruhan politik lalu mereka ini menamakan pencinta almamater yang di motori oleh Seo Hok Gie, juga ada Herman O, Lantang, Asminur Sofyan Udin, Edi Wurwantoro serta Maulana.

Kata pencinta alam pertama kali dikumandangkan oleh Mahasiswa Pencinta Alam UI (Mapala). Ketika organisasi pencinta alam mulai menjamur saatnya membuat kode etik pencintaa alam, maka lahirlah kode etik pencinta alam yang di rumuskan pada gladian ke IV di Ujung Pandang.

Antara Dahulu Dan Sekarang
Setelah puluhan tahun berlalu, hakekat pencinta alam itu sudah banyak bergeser dari hakekatnya, dan tidak di terapkan pada kehidupan sehari-hari. Padahal seharusnya mereka yang masuk organisasi pencinta alam harus mempunyai poin lebih dari pada yang tidak masuk tentang kelestarian lingkungan. Bukannya inti dari kode etik itu adalah soal kesadaran tentang alam dan upaya untuk mencintai alam, berarti pula mencintai Sang Pencipta melalui kegiatannya tersebut.
Sudah saatnya organisasi pencinta alam “bersatu” guna mengembangkan ide dan kegiata yang bermanfaat dalam bentuk yang kongkrit. Hal ini untuk dirinya sendiri, golongan,masyrakat, terutama sekali buat “ Ibunda “ kita sendiri yaitu alam di mana kita bermain dan berkegiatan.

Share this:

2 komentar :

  1. lagi mahasiswa aku juga ikut pecinta alam. Sekarang yang aku lihat pecinta alam tapi suka buang sampah sembarangan di gunung dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah seru ya bu, banyak juga senior saya yang sekarang masih mendaki gunung. Iya sih, prihatin sekarang banyak yang mendaki gunung tapi gak mau nanggung risiko membawa sampah kembali, harusnya gak boleh menyampah dimanapun.

      Hapus

 
Copyright © 2014 gandawesi.or.id. Designed by OddThemes