BREAKING NEWS

Menjajal Kereta Mewah RI 1

Ditarik menggunakan lokomotif 2061379, kereta mewah itu melaju meninggalkan ibukota Jakarta. Kereta wisata nusantara yang biasa digunakan RI 1 ini, terasa lain dari kereta api umumnya.

Kereta Wisata Tipe Toraja
Interior yang didesain lebih artistik, memberikan kesan wah dari biasanya. Dinding dan atap gerbong, ditempeli kayu mengkilat. Tak jarang, ukiran kayu bermotif budyaa daerah menghiasi dinding kereta. Jok kulit yang lebih ergonomis pun dipasang sehingga membuat duduk kita semakin nyaman.

Selama perjalanan, Pramugari/pramugara kereta wisata siap memberikan layanan kepada pengguna kereta itu. Senyuman di wajah serta ucapan selalu terlontarkan ketika setiap kali berpapasan dengan penumpang. Segala macam makanan pun dihidangkam secara prasmana di dalam kereta.

Setiap gerbong, ada dua orang pramugara/pramugari, pelayan restoran, hingga petugas audio/visual menemani penumpang. Mereka bertugas untuk melayani apapun yang dibutuhkan penumpang.
Penumpang bisa berkaraoke dengan nyaman
Layar LCD, peralatan sound system terpasang di sisi depan dan belakang kereta. Sehingga, penumpang yang ingin berkaraoke atau nonton film kesukaan, sangat mudah mendapatkannya. Bahkan, bagi penumpang yang akan melakukan rapat kerja pun bisa dipesan secara khusus.

Kereta mewah ala RI 1 ini, bisa digunakan untuk umum sejak tahun 2009. PT Kereta Api Indonesia, melalui anak perusahaannya, PT KA Pariwisata membuka layanan kereta wisata untuk masyarakat umum.

Akhir pekan kemarin, jajaran birokrat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat kerja di dalam kereta wisata ini. Kebetulan, salah satu anggota Gandawesi turut serta dalam perjalanan itu.

Menurut Sales tour kereta wisata, PT Kereta api pariwisata, Harry Anhar Nasution, kereta wisata itu awalnya kereta khusus Kepresidenan. Kereta itu disediakan PT KAI untuk melayani sang kepala negara ketika bepergian menggunakan kereta api.

"Karena banyak masyarakat yang ingin mencobanya, PT KAI membuka layanan kereta api wisata. Dua gerbong khusus Presiden pun dijadikan kereta wisata," ujar Harry saat berbincang, di stasiun Gambir, pekan kemarin.

Menurutnya, masyarakat umum bisa memesan dengan sistem carter satu gerbong kereta wisata. Kereta itu bisa digunakan untuk rapat, pesta pernikahan, ulang tahun, atau untuk mudik. Masyarakat yang memesan satu gerbong, akan dirangkaikan atau ditarik dengan kereta api reguler. Namun, jika memesan lebih dari 4 gerbong kereta wisata, bisa menggunakan lokomotif sendiri atau disebut kereta luar biasa yang dioperasikan diluar jadwal reguler.

"Kereta wusata ini ada berbagai tipe. Ada tipe Nusantara (19 kursi), Toraja (22 kursi), Bali (20 kursi), Jawa (20 kursi), Sumatra (22 kursi), Imperial (20 kursi), dan Priority (28 kursi). Bahkan, posisi kursi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti sekarang untuk rapat, dibentuk memutar seperti mau rapat. Kursinya saling berhadap-hadapan, mirip KRL. Dia pakai sopa, jadi lebih empuk," ungkapnya.

Namun, untuk tarif memang cukup mahal. Layaknya kereta super eksekutif, tarif ini pun menyesuaikan dengan layanan yang diberikan. Untuk tujuan Jakarta-Yogyakarta saja, tarif yang dipatok antara Rp 22 juta hingga Rp 40 juta per gerbong kereta wisata. Setiap tipe gerbong memiliki tarif yang berbeda pula. (GW. 17. 144. GUWA) 

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 gandawesi.or.id. Designed by OddThemes