MEMANTAPKAN EKSISTENSI FORUM LOKAL MENUJU FORUM PECINTA ALAM INDONESIA
Oleh Osiani Pertiwi
“Pecinta Alam harus jadi orang hebat, karena kalau kita tidak hebat, kita akan diinjak-injak. Kita diciptakan untuk tidak jadi orang rata-rata”
Bayu Tresna – Gideon (SMAN 1 Bandung)
Begitulah sepenggal kalimat yang sampai saat ini sangat saya ingat terus menerus dan terngiang-ngiang di kepala, selepas kegiatan Kongres IV, Forum Komunikasi Keluarga Besar Bandung Raya (FK KBPA BR) yang diselenggarakan dari tanggal 10 – 12 Januari 2017, bertempat di Mahatala – Universitas Jenderal Ahmad Yani (Kampus Fakultas Teknik). Banyak orang hebat yang hadir pada saat itu, dan suatu kehormatan bagi saya bisa mendengar mereka bercerita, memotivasi dan bertukar pikiran tentang Pecinta Alam, dulu dan kini.
Kegiatan Kongres IV FK KBPA BR dengan tema “Memantapkan eksistensi forum lokal, menuju forum Pecinta Alam Indonesia” ini dihadiri kurang lebih oleh 75 Perhimpunan. Tidak hanya wilayah Bandung Raya, tetapi juga dihadiri oleh perhimpunan dan forum lain, seperti Sekber PPA DIY, Fordik Purwokerto, FKPAT Tasik, FAKTA Purwakarta, Forum Indramayu, Perwakilan Pontianak, Perwakilan Sumedang serta Forum PA Timor Leste, yang ikut berpartisipasi dalam mensukseskan acara ini.
Pada hari pertama Kongres IV FK KBPA BR, dilaksanakan diskusi panel, dengan sejumlah narasumber yang tidak diragukan lagi kontribusinya dalam dunia Pecinta Alam. Diantaranya ada :
1. Johny Wiro Sableng (TMS7Malang, Pelaku Deklarasi Kode Etik Pecinta Alam Indonesia)
2. Don Hasman (Pelaku Deklarasi Kode Etik Pecinta Alam Indonesia)
3. Harry Sulistiarto (Skygers)
4. Herry Hermanu (Skygers)
5. Bayu Tresna (Gideon/SMA 1 Bandung)
6. Toni Dumalang
7. Lody Karua (Mapala – UI)
8. Pieter (Crosser)
9. Piton (Jarambah Tasikmalaya)
10. Rahmat Leuweung
11. Cecep “Bakung” (Sadawana Bandung)
12. Yayat “Lesie” (Jana Buana IMT)
13. Salmon (Pamor UPI)
14. Reksa Enda/Caca (Himpala ITENAS/Baedau Petala SMAN 12 Bandung)
15. Uus (UKL UNPAD)
Hadir juga para kokolot Pecinta Alam, diantaranya Mas Djati Mapak Alam, Mang Oben Crosser, Kang Soma Kopral, Ferry Hendarsin, Kang Dede Kelometal, Kang Anna Purwakarta, Bang Candra Jasmapala, Kang Moel Arjau, bahkan salah satu pendiri Gandawesi-pun turut serta dalam memberikan pendapatnya, yaitu Kang Ade Memos.
Hari kedua Kongres IV FK KBPA BR masuk pada persidangan. Agenda diantaranya yaitu laporan Sekjen periode Maret – November 2017 (Kang Ubrus – Palatra), serta sidang komisi dengan jumlah sebanyak 4 komisi. Komisi 1, membahas mengenai Statuta, Komisi 2 mengenai Garis-Garis Besar Haluan Organisasi, Komisi 3 membahas tentang Pakta Puntang, dan komisi terakhir, yaitu Komisi IV, membahas mengenai Rekomendasi Rumusan-Rumusan Pecinta Alam. Secara khusus, saya sebagai Ketua Badan Diklat FK KBPA BR, ditempatkan pada Komisi IV, yaitu Rekomendasi Rumusan-Rumusan Pecinta Alam, yang nantinya merupakan awal berangkatnya Re-Design Sistem Pendidikan Pecinta Alam.
Sidang-pun dilanjut ke hari berikutnya, yaitu hari Minggu, 12 November 2017, dimana masing-masing perwakilan komisi membahas hasil sidang per-komisi-nya, lalu dilanjutkan ke pemilihan Sekjen periode 2017 – 2019, serta pemilihan Dewan Pengarah.
Adapun yang maju sebagai calon Sekjen adalah Lucky Purnama dari Himpala, dan Indra ‘Kroto’ dari Jana Buana. Hasil perolehan suara diungguli oleh Indra ‘Kroto’ dari Jana Buana dengan 21 suara, sedangkan Lucky memiliki hanya selisih 3 suara, yaitu 18 suara.
Selain melahirkan Sekjen baru, Kongres IV FK KBPA BR juga melahirkan beberapa hasil diskusi yang dilakukan di hari pertama, dan hari ketiga (pada saat pembahasan per-komisi, dibentuklah diskusi untuk antar forum).
Secara umum disimpulkan mengenai perlunya dibentuk Forum Pecinta Alam pada scope yang lebih besar/tingkat nasional/Indonesia secara bertahap dan mempertimbangkan keberadaan forum tingkat nasional sejenis yang sudah ada sebelumnya. Selain itu juga FK KBPA BR sebagai inisiator untuk melakukan pertemuan awal secara formal terkait pembahasan forum nasional.
Menurut Panitia Kongres IV FK KBPA BR, laporan secara tertulis akan tersebar ke berbagai pihak, baik itu organisasi yang terlibat, lintas forum, maupun pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam Kongres IV FK KBPA BR ini.
Saya sebagai anggota Gandawesi sangat merasa bersyukur dapat ikut andil dalam Kongres IV FK KBPA BR, karena tidak hanya membuat saya mempunyai pengalaman baru dan bertemu dengan orang-orang hebat, tetapi juga mempunyai semangat baru dalam berkarya di dunia Pecinta Alam.
Besar harapan saya, bahwa setiap amanat yang tertera dalam rekomendasi Kongres IV FK KBPA BR, dapat dijalankan sesuai dengan harapan dan cita-cita setiap Organisasi Pecinta Alam. Sekali lagi selamat untuk Indra Guna “Kroto” dari Jana Buana IMT, yang telah mendapatkan kesempatan untuk menjadi Sekretaris Jenderal FK KBPA BR, periode 2017 – 2019. Panjang umur Pecinta Alam Indonesia.
Osiani Pertiwi adalah anggota Gandawesi
Baru tahu kalau pecinta alam ada kongresnya. Tokoh2 yg datang top semua
BalasHapusmantap dan luar biasa sekali...pada kali ini deberi kesempatan dari kami OPA Timor-Leste ikut serta dalam konggres ini.....rasa bangga dan terima kasih kami kepada A-JHN (Asosiasi Pemuda Pencinta Alam)yg sudh mengatasnamakan kita semua dalam kesempatan yg paling mulia dan hebat ini.......
BalasHapusSalam Lestari....!
Kami....Organisasi Explore & Preserve Nature-GERHANA, Timor-Leste