BREAKING NEWS

Sancang 1985

Jangan bayangkan Sancang tahun 2019 atau tahun 2000-an. Tahun 1985, Sancang adalah sebuah tempat yang sangat asri. Sulit dijangkau dengan kendaraan dan aroma mistis masih sangat kuat.

Ini sekelumit kisah perjalanan Gandawesi ke Kawasan Konservasi Sancang pada tahun 1985 yang ditulis oleh M.Y. Nusabela, seorang anggota Gandawesi angkatan pertama yang bernama Gumuruh. 

"Kangen aneka Fresh Seafood, Rajungan, kepiting, mata lembu, gurita (octopusi), ikan pari, ikan kue, ikan ayam ayaman, geulang oray, hejo tonggong (nama lokal), mata sebelah, dan yang paling mantap udang lobster diatas 800 gram/ekor dengan mudahnya kami dapatkan, dengan dibantu oleh Kang Madjid seorang warga dari kampung Cibalieur. Sehingga selama 4 hari 3 malam kami benar-benar menikmati kekayaan alam Nusantara. Bahkan di muara sesekali kami mancing dapat ikan air tawar yang besar besar. 

Sayang sekali di hari ke 4 kami harus mengevakuasi Kang Ridwan Ralibi ke PUSKESMAS Miramare di Desa Sancang. Milik PTP. Mira Mare, dikarenakan mata merah bengkak, pipi tembem, mulut dower, sebadan badan penuh dengan kaligata. Ternyata dia alergi seafood.

#LeuweungSancang1985

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 gandawesi.or.id. Designed by OddThemes