BREAKING NEWS

Cerita Stasiun Nol Festival

Cerita Stasiun Nol Festival 
Oleh Kennabeth Ronald Tabuni

Salah satu hal yang membuat saya senang berorganisasi adalah kegiatan menarik di luar kampus. Salah satunya menjadi delegasi untuk sebuah kegiatan. Jika atas nama pribadi, mungkin saya harus mengurus ijin yang berbeda tapi karena ini organisasi, saya mendapat banyak pelajaran dan senangnya melakukan perjalanan. Karena selama saya di Jawa Barat lebih tepatnya di Bandung dari 2013 sampai dengan 2016 ini,  ketika ada kesempatan keluar Jawa Barat untuk sebuah tujuan, tentu saya akan kerjakan dengan senang hati. Terlebih ini adalah pengalaman pertama saya ke Yogyakarta. Oh iya, ini pertama kali juga saya keluar dari Provinsi Jawa barat.
Salah satu alasan saya ke Yogyakarta karena ingin mengunjungi  SNF (Stasiun Nol Festival) yang dilaksanakan hanya  2 tahun sekali dan untuk pertama kalinya SNF di selengarakan di Yogyakarta. Panitia dari SNF menggundang seluruh pencinta/pegiat alam terbuka di seluruh Indonesia dan beberapa orang ahli caving dari benua Eropa.
Perjalanan Bandung-Jogja dengan kereta api pasundan cukup aman dan menyenagkan, rute jalur selatan, tempat persinggahan Kereta api Pasundan berhenti di Stasiun Kiaracondong, Stasiun Cibatu, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Ciamis, Maos,Wates, Lempuyangan , Madiun, Caruban, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya Gubeng.
Awal pemberangkatan di stasiun Kiaracondong, Bandung 23 september 2016 pukul 04:22 WIB sampai di stasiun lempiyangan, jogja pukul 14:12. Saya mulai berjalan menuju pintu keluar dengan  rasa gugup dan disertai panik, namun saya tidak pedulikan itu semua, saya mulai menghubungi panitia SNF melalui via whatsapp. Beberapa menit kemudian saya di telpon dan diarahkan menuju halte bus trans Jogja lalu turun di bundaran UGM (Universitas Gajah Mada), tempat kegiatan di auditorium FIB (Fakultas Ilmu Budaya).
Suasana Seminar (K. Ronald)

Saya kemudian memilih naik ojek yang harga Rp. 20.000  karena dengan alasan biar lebih cepat sampai ke tempat kegiatan. Setibanya saya di tempat kegiatan saya langsung disambut oleh mas Andi yang lagi menjaga stand registrasi. Setelah registrasi saya diberi makanan dan ATK. Lalu saya masuk di ruangan ternyata sudah mulai agenda tanya jawab. 
Kegiatan di hari pertama
Ada agenda selanjutnya yaitu acara selanjutnya yaitu launching buku stasiun nol jilid 2 oleh Erlangga Esa Laksmana dan pameran fotografi  bawah tanah dan alat outdoor.  Kira-kira pukul 21:20  setelah selesai kegiatan di hari pertama. Karena saya juga ada tamu dari luar kota maka saya tidak ada tempat untuk tidur dan saat itu saya bingung.  Panitia kemudian briefing untuk kegiatan hari kedua, “Kang ronald tunggu dulu ya” kata panitia kepada saya.
Setelah selesai briefing, seorang panitia bertanya “Kang Ronald mau tidur dimana?” Saya jawab “Bebas mas  yang penting jangan di jalan hehe”. Saya jawab dengan sedikit bercanda, merekapun semuanya tertawa. Salah seorang panitia kemudian berkata “Kang  Ronald tidur di sekretariat ASC saja soalnya yang di sekretariat kampus sudah banyak orang”. Lalu saya jawab “iya mas, terima kasih”.
Kami berangkat mengunakan mobil inova silver menuju ke sekretariat ASC, setelah tiba di sana langsung saya disuruh memasukan barang bawaan saya ke dalam kamar mas Bajaj yang di pojok deretan kamar–kamar yang ada. Kira-kira pukul 23:35 WIB, kami yang tadi masih ngobrol langsung di suruh istrahat oleh mas Andi karena besok masih ada kegitan yang lebih banyak lagi.

Kegiatan di hari kedua
Masuk hari kedua sabtu 24 september 2016 , pukul 07:08 kami bangun pagi, lalu mandi dan siap-siap menuju ke tempat kegiatan di kampus UGM yogyakarta. Setelah sampai tempat kegitan belum mulai karena mulai acaranya jam 08:20 WIB.
Acara pertama di hari ini. Kegiatan selanjutnya di hari sabtu adalah lomba pengukuran poligon tertutup. Dimana sudah registrasi dari hari jumat dan untuk lombanya sendiri di hari sabtu tanggal 24 september 2016.
Adapun kegiatan seminar yaitu
·       Pemetaan gua dan konservasi
·       Arkeologi konservasi dan wariasan budaya
·       Sumberdaya air dan rekayasa sungai bawah tanah
Seperti biasa masuk mendengarkan pemateri dan menangkap sedikit dari dari apa yang telah di sampaikan oleh pemateri. Setelah itu kegiatan kedua telah selesai pukul 16:00 WIB. Saya dan beberapa teman-teman dari Mapalaut dari Prov. Banten  yaitu Mecin, Tales dan Tueng. Kami berempat ingin jalan-jalan ke Malioboro untuk membeli oleh-oleh khas jogja. Kami melanjutkan perjalanan ke tempat makan yang berada di sekitaran bundaran UGM, di saat kami lagi makan teman-teman dari mapala Jogja ingin memberikan tumpangan gratis karena mereka menggunakan motor  dan kami yang tidak tahu kota Jogja mau di ajak keliling atau lebih tepatnya berwisata di Jogja. Kami ingin menghabiskan waktu yang lama tapi sayangnya waktu sudah menunjukan pukul 23:40 WIB.  Bsok masih ada acara stasion nol festival, maka kamipun pulang untuk beristrahat.
Bersama teman-teman baru di Yogyakarta (K. Ronald)

Kegiatan di hari ketiga
Di Hari terakhir ada beberapa kegiatan yaitu
·       Workshop pemetaan gua
1.       Non magnetic cave mapping.
2.       Bulding datebase using cebo application.
·       Kontes peta gua
·       Pameran peta gua
·       Kongres festival
·       Sesi kritik peta gua

Setelah 3 hari 3 malam  saya di jogja menggikuti kegiatan seminar stasion nol festival  Ini catatan perjalanan saya yang paling menarik, karena saya bermain di Jogja sekalian belajar atau mendapatkan sedikit ilmu tentang pemetaan gua itu sendiri.
Kemudian dimana hari terakhir saya mau pulang ke bandung dengan mengunakan bus, karena saat itu tiket kereta sudah habis atau tujuan jogja-bandung sudah habis terjual. Jadi saya memutuskan untuk membeli tiket bus pahala kencana,  yang harga 190.000 yang terbilang mahal tapi apa daya kalau saya tidak membelinya saya tidak dapat pulang ke bandung.
Pukul   15:00 WIB bus akan berangkat dari Terminal Jombor Jogja, maka saya datang ke terminal pukul 14:30 WIB saya sudah berada di Terminal Jombor, saya tepat waktu karena saya di antar oleh mas Andi kami sambil cerita-cerita tiba-tiba waktu menunjukan pukul 15:00, maka saya pun di persilakan untuk masuk ke dalam bus oleh biro jas perjalanan, saya dengan wajah tersenyum dan berjabat tanggan dengan mas Andi dan mengucapkan terima kasih banyak sudah berbuat baik sama saya. Kemudian saya masuk ke dalam bus dan lebih 2 menit sekitar 15:02 WIB bus berangkat keluar dari terminal Jombor Jogja. Sempat istrahat satu kali di perjalanan untuk makan malam itu sekitar pukul 22:24 WIB. Kemudian perjalanan dilanjutkan lagi pukul 22:49 WIB. Kemudian bus melanjutkan perjalanan lagi sekiranya pukul 03:22 WIB bus telah memasuki Bandung, saya pun tersenyum dan ingin cepat-cepat keluar dari bus dan keinginan itupun terwujud karena bus sudah sampai terminal Cicaheum Bandung, sangat senang sekali saya saat itu. Melanjutkan pejalanan menuju kosan di jalan Dr. Setiabudhi dan kangen teman-teman Gandawesi.
Menurut saya pribadi, saya sangat bangga sekali sama kota Bandung yang membuat saya rindu akan kesejukan kota Bandung. Karena pada saya di Jogja, yang ada terlintas di pikiran saya adalah kota Bandung dan bahasa sunda . 
 
Penulis di depan baligho Stasiun Nol Festival (Kennabeth Ronal Tabuni)

Kennabeth Ronald Tabuni, atau yang sering di sapa Kenna, Ronald. Mahasiswa Teknik Sipil UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), asal Mapala Gandawesi KPALH.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 gandawesi.or.id. Designed by OddThemes