"Life should be fragrant ; rooftop to the basement" (U2 - Kite)
Bukan hanya perjalanan naik turun gunung, susur pantai, arung jeram, susur gua atau caving yang pernah ditempuh Gandawesi tetapi juga mengunjungi tempat-tempat di pedalaman. Tempat-tempat yang masih menyisakan banyak misteri dan pembelajaran untuk siapapun.
Sebut saja tempat yang pernah dikunjungi dalam rangka perjalanan kecil atau perjalanan besar yaitu Kampung Dukuh di Garut dan Baduy di Pandeglang, Banten. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil selepas melakukan perjalanan tersebut.
Bahwa kegiatan di alam terbuka itu sangat luas, kegiatan perjalanan jauh tidak bisa dianggap enteng. Walaupun sekarang banyak kemudahan tetapi dasar-dasar kegiatan di alam terbuka tetap harus diutamakan seperti Pertolongan Pertama Pada Keadaan Gawat Darurat, Ilmu Medan dan Peta Kompas, Observasi Desa, dan keterampilan hidup di alam terbuka lainnya seperti survival, manajemen perjalanan, menjadi hal pokok agar perjalanan bisa tuntas dan kembali pulang seperti biasa.
Perjalanan ke Baduy dilakukan oleh angkatan Sapta Guntur pada tahun 2011 yang lalu. Mereka adalah Aero Ceassar Rivera, Dani Ahmadi, Lukman Alamsyah, Moch. Dohri, Rona Nobyana, Silmy zakiyati, Wulan Tresna Mukti.
Sapta Guntur di Ciboleger (gandawesi.or.id) |
Sapta Guntur di Baduy (gandawesi.or.id) |
Dalam pengantar tulisan laporan perjalanannya, mereka menuliskan dengan baik. Inilah pengantar tulisan Sapta Guntur.
Perjalanan ini dimulai dari sebuah keinginan menuju pencapaian yang tidak diketahui dimana akhirnya. Namun, kita jangan hiraukan dimana akhirnya, tapi ambil makna dari setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan setiap langkah yang kita lewati. Entah harus darimana kita awali langkah ini, yang pasti ini menjadi sebuah momentum bagi kita untuk selalu menjadi lebih baik setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan setiap langkah yang kita lewati. Dan satu hal yang perlu diingat, analogikan hidup kita ini satu detik kedepan akan berakhir. Pilihannya hanya ada dua hal yaitu pasrah, atau gunakan sisa waktu kita yang singkat ini agar lebih berguna. Sebenarnya jangan pernah pedulikan apa hasil dari sebuah proses yang kita jalani, tapi identifikasi terus proses yang kita jalani itu sebagai tolak ukur keberhasilan kita. Apabila proses yang kita jalani dengan maksimal, niscaya hasil yang akan kita terima pun akan maksimal. Dan sebaliknya, ketika kita menjalankan proses tanpa komitmen dan konsistensi (maksimal) niscaya hasil yang kita terima pun tidak akan pernah maksimal. Maka pada intinya mari kita keluarkan seluruh kekuatan, potensi, dan kemampuan kita dalam menjalankan sebuah proses apapun.
Sangat menarik bukan? Yah mereka pernah dan akan selalu melakukan perjalanan terus sekalipun dalam bentuk yang berbeda.
Sumber lain bisa dilihat di sini
kereeeeeeen bangeeeeettttttttt
BalasHapus