Mendaki gunung bukan perihal tinggi, jauh, menantang atau apapun. Mendaki gunung adalah mendaki gunung dengan segala dinamika yang menyertainya. Catatan di bawah ini sebuah keasyikan mendaki gunung yang ditulis Anggota Gandawesi setelah lama mendaki gunung lagi.
Long weekend! Alhamdulillah bisa kumpul keluarga besar KPALH Gandawesi, senang rasanya persaudaraan dan kerjasama lintas angkatan semakin erat dan terjaga.
Hari pertama 31 Maret diawali dengan acara pendakian ke Bukit Tunggul yang memiliki ketinggian 2206 Mdpl. Peserta lintas angkatan dipersilakah untuk partisipasinya bagi yang masih kuat menapaki tanjakan.
Sebagai tantangan uji nyali aku tak mau ketinggal tentunya memberanikan diri ikut serta. Terakhir mendaki Bukit Tunggul tahun 1992, dan kali ini adalah pendakian ke tiga setelah sekian lama.
Ternyata sensasinya masih sama, saat naik dan turun, naik dibutuhkan tenaga prima dan pengaturan nafas karena medan yang dilalui menanjak dan saat turun walau tidak terlalu menguras tenaga namun cukup membuat lutut "noroktok" menahan beban tubuh pada trek yang menurun.
Namun berbekal sabar dan niat kuat walau langkah kaki merayap, selangkah demi selangkah menapaki lintasan akhirnya sampai juga ke puncak.
Ketinggian 2206 mpdl dengan kondisi medan terjal dapat di tempuh dengan waktu tiga jam empat puluh menit. Mulai perjalanan dari camp jam delapan pagi sampai puncak jam sebelas lebih empat puluh menit.
Wawwww senang luar biasa ternyata walau perut sudah buncit tidak terlalu sulit mendaki tanjakan yang seringkali harus menekuk lutut saking terjalnya, karena jalur yang kami lewati bukan jalur landai namun kebanyakan jalur tejal yang seringkali untuk melintasinya harus berpegangan pada akar atau rerunputan.
Sesampai di puncak beristirahat sejenak, membuka perbekalan, menikmatinya bersama untuk mengganti energi yang terkuras dan sebagai amunisi untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Menuruni Bukit Tunggul tidak seberat dan selama mendakinya. Kami hanya membutukan waktu dua jam sudah sampai kembali ke camp dengan selamat dan rasa senang.
Jam lima belas tiga puluh kami sudah bisa bergabung kembali dengan peserta lain. Mendirikan tenda dan mengikuti acara selanjutnya.
(Kembali Mendaki Gunung Bukit Tunggul (lagi) adalah catatan Mienz Riesa Mintarsyah)
Dokumentasi lainnnya
tekad yg kuat dlm menggapai tujuan pasti membuahkan hasil . .
BalasHapusMau tanya kalo basecampnya dmn ya?
BalasHapus