BREAKING NEWS

Pendidikan Dasar XXX Gandawesi KPALH!

Menjadi mahasiswa adalah kebanggaan tersendiri buat siapapun yang mengalaminya. Banyak pengalaman yang bisa kamu alami seperti menjadi aktivis, pegiat organisasi mahasiswa, dan juga menjadi mahasiswa pecinta alam. Soe Hok Gie adalah seorang mahasiswa pecinta alam yang menjadi legenda sampai hari ini. Soe Hok Gie dianggap mewakili suara-suara kaum muda yang berani, progresif, dan tentu saja pecinta alam. Soe Hok Gie adalah seorang mahasiswa yang menjadi sejarah dalam dunia Mahasiswa Pecinta Alam. Mapala UI adalah hasil dari olah pikirnya. Bersama kawan-kawan Mapala UI-nya, Soe Hok Gie menuntaskan gelora jiwa muda dengan mendaki gunung. 

Gandawesi KPALH bersiap mengadakan pendidikan dasar yang ke-30! Untuk informasi selengkapnya bisa menghubungi sekretariat Gandawesi di Jalan Dr Setiabudi 207, Bandung

Pendidikan Dasar XXX Gandawesi!
Ayo bergabung bersama kami dan dapatkan pengalaman menarik selama berada di GANDAWESI KPALH


Mahasiswa! ayo bergabung menjadi anggota Gandawesi! Daftarkan segera!

Gandawesi di Gunung Merapi

November 2013, anggota Gandawesi memijakan kakinya di puncak gunung Merapi (2.930 mdpl). Gunung merapi merupakan gunung api teraktif di dunia. Durasi letusannya bisa lebih cepat dari perkiraan waktu. Gunung Merapi sebagaimana namanya merupakan gunung berapi yang berbeda dengan gunung-gunung api yang ada di Indonesia.
Dua anggota Gandawesi di puncak Gunung Merapi (2.930 mdpl
Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 mdpl, per 2010) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Mengibarkan Bendera Gandawesi di Puncak Gunung Merapi 

Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.[butuh rujukan] Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes)
Vegetasi
Gunung Merapi di bagian puncak tidak pernah ditumbuhi vegetasi karena aktivitas yang tinggi. Jenis tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina khas pegunungan Jawa, seperti Rhododendron dan edeweis jawa. Agak ke bawah terdapat hutan bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika. Hutan hujan tropis pegunungan di bagian selatan Merapi merupakan tempat salah satu forma anggrek endemik Vanda tricolor 'Merapi' yang telah langka[18].
Lereng Merapi, khususnya di bawah 1.000 m, merupakan tempat asal dua kultivar salak unggul nasional, yaitu salak 'Pondoh' dan 'Nglumut'.
Rute pendakian
Gunung Merapi merupakan objek pendakian yang populer. karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Sèlo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar lima jam hingga ke puncak.
Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 
FPTK sebagai fakultas tempat kami berada juga tak lupa kami kibarkan!

Gandawesi Day, Sambut Anggota Baru Dengan Semangat!

Setiap pertandingan klub sepakbola kebanggaan rakyat Jawa Barat, Persib Bandung, bobotoh sering menamakan Persibday. Bahkan, tanda pagar #persibday telah mendunia dalam sebuah media sosial. 

Kini,  sebuah Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KPALH) Gandawesi,  tak mau ketinggalan. Untuk menyemangati dan menumbuhkan kecintaan terhadap organisasi di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini,  Gandawesi day pun dimunculkan. 
Gandawesi Day!

Gandawesi day atau Hari Gandawesi yang jatuh setiap hari Kamis, mewajibkan setiap anggota aktif menggunakan kemeja lapangan lengkap. Ya,  namanya pecinta alam yang selalu berkegiatan di outdoor,  kemeja lapangan ini penting untuk melindungi diri dari segala hal,  baik panas,  hujan atau benda tajam. Tapi yang paling penting adalah menunjukan identitas diri atau organisasi. 

Kampanye Gandawesi day pun terus digaungkan oleh Dewan Pengurus Gandawesi.  Ketua Bidang Organisasi Gandawesi,  Janaka Wiraatmaja tak henti-hentinya mengingatkan para anggota aktif untuk melaksanakan Gandawesi day. Dalam sebuah jejaring obrolan,  Janaka yang memiliki nomor keanggotaan - GW.27.206.Wira Kabut- ini mengatakan bahwa Gandawesi Day dibuat untuk menyambut anggota baru Gandawesi melalui pendidikan dasar (Diksar). 

"Jangan lupa hari ini Kamis dan itu adalah "Gandawesi Day", maka dari itu dipakai baju lapangannya Genk... Kita jalankan dengan kesungguhan dan mulai dibiasakan terlepas semakin mendekati hari H Diksar... Saling mengingatkan ke sesama anggota lain Genk!!!! Salam Lestari...," tulis Janaka dalam obrolan itu,  Kamis (27/10). 

Menurutnya,  anggota Gandawesi yang masih aktif di Kampus,  diwajibkan memakai kemeja lapangan setiap hari Kamis. Hal ini merupakan salah satu kebijakan dewan pengurus Gandawesi saat ini. 

"Salah satu alasannya karena hari Kamis ada agenda rapat diksar ke-30, dan kebanyakan anggota aktif setuju di hari Kamis," katanya. 

Antariksa Nurgia dengan nomor anggota GW.28.217. Arga Satya, menyadari pentingnya Gandawesi day. Setiap hari kamis, dia bangga menggunakan kemeja lapangan saat ada kelas perkuliahan. Namun,  tidak semua atribut Gandawesi dia kenakan waktu perkuliahan itu. 

"Gandawesi day teh hari dimana pakai baju lapangan. Jatohnya di hari kamis," ucapnya.

Cerita Stasiun Nol Festival

Cerita Stasiun Nol Festival 
Oleh Kennabeth Ronald Tabuni

Salah satu hal yang membuat saya senang berorganisasi adalah kegiatan menarik di luar kampus. Salah satunya menjadi delegasi untuk sebuah kegiatan. Jika atas nama pribadi, mungkin saya harus mengurus ijin yang berbeda tapi karena ini organisasi, saya mendapat banyak pelajaran dan senangnya melakukan perjalanan. Karena selama saya di Jawa Barat lebih tepatnya di Bandung dari 2013 sampai dengan 2016 ini,  ketika ada kesempatan keluar Jawa Barat untuk sebuah tujuan, tentu saya akan kerjakan dengan senang hati. Terlebih ini adalah pengalaman pertama saya ke Yogyakarta. Oh iya, ini pertama kali juga saya keluar dari Provinsi Jawa barat.
Salah satu alasan saya ke Yogyakarta karena ingin mengunjungi  SNF (Stasiun Nol Festival) yang dilaksanakan hanya  2 tahun sekali dan untuk pertama kalinya SNF di selengarakan di Yogyakarta. Panitia dari SNF menggundang seluruh pencinta/pegiat alam terbuka di seluruh Indonesia dan beberapa orang ahli caving dari benua Eropa.
Perjalanan Bandung-Jogja dengan kereta api pasundan cukup aman dan menyenagkan, rute jalur selatan, tempat persinggahan Kereta api Pasundan berhenti di Stasiun Kiaracondong, Stasiun Cibatu, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Ciamis, Maos,Wates, Lempuyangan , Madiun, Caruban, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya Gubeng.
Awal pemberangkatan di stasiun Kiaracondong, Bandung 23 september 2016 pukul 04:22 WIB sampai di stasiun lempiyangan, jogja pukul 14:12. Saya mulai berjalan menuju pintu keluar dengan  rasa gugup dan disertai panik, namun saya tidak pedulikan itu semua, saya mulai menghubungi panitia SNF melalui via whatsapp. Beberapa menit kemudian saya di telpon dan diarahkan menuju halte bus trans Jogja lalu turun di bundaran UGM (Universitas Gajah Mada), tempat kegiatan di auditorium FIB (Fakultas Ilmu Budaya).
Suasana Seminar (K. Ronald)

Saya kemudian memilih naik ojek yang harga Rp. 20.000  karena dengan alasan biar lebih cepat sampai ke tempat kegiatan. Setibanya saya di tempat kegiatan saya langsung disambut oleh mas Andi yang lagi menjaga stand registrasi. Setelah registrasi saya diberi makanan dan ATK. Lalu saya masuk di ruangan ternyata sudah mulai agenda tanya jawab. 
Kegiatan di hari pertama
Ada agenda selanjutnya yaitu acara selanjutnya yaitu launching buku stasiun nol jilid 2 oleh Erlangga Esa Laksmana dan pameran fotografi  bawah tanah dan alat outdoor.  Kira-kira pukul 21:20  setelah selesai kegiatan di hari pertama. Karena saya juga ada tamu dari luar kota maka saya tidak ada tempat untuk tidur dan saat itu saya bingung.  Panitia kemudian briefing untuk kegiatan hari kedua, “Kang ronald tunggu dulu ya” kata panitia kepada saya.
Setelah selesai briefing, seorang panitia bertanya “Kang Ronald mau tidur dimana?” Saya jawab “Bebas mas  yang penting jangan di jalan hehe”. Saya jawab dengan sedikit bercanda, merekapun semuanya tertawa. Salah seorang panitia kemudian berkata “Kang  Ronald tidur di sekretariat ASC saja soalnya yang di sekretariat kampus sudah banyak orang”. Lalu saya jawab “iya mas, terima kasih”.
Kami berangkat mengunakan mobil inova silver menuju ke sekretariat ASC, setelah tiba di sana langsung saya disuruh memasukan barang bawaan saya ke dalam kamar mas Bajaj yang di pojok deretan kamar–kamar yang ada. Kira-kira pukul 23:35 WIB, kami yang tadi masih ngobrol langsung di suruh istrahat oleh mas Andi karena besok masih ada kegitan yang lebih banyak lagi.

Kegiatan di hari kedua
Masuk hari kedua sabtu 24 september 2016 , pukul 07:08 kami bangun pagi, lalu mandi dan siap-siap menuju ke tempat kegiatan di kampus UGM yogyakarta. Setelah sampai tempat kegitan belum mulai karena mulai acaranya jam 08:20 WIB.
Acara pertama di hari ini. Kegiatan selanjutnya di hari sabtu adalah lomba pengukuran poligon tertutup. Dimana sudah registrasi dari hari jumat dan untuk lombanya sendiri di hari sabtu tanggal 24 september 2016.
Adapun kegiatan seminar yaitu
·       Pemetaan gua dan konservasi
·       Arkeologi konservasi dan wariasan budaya
·       Sumberdaya air dan rekayasa sungai bawah tanah
Seperti biasa masuk mendengarkan pemateri dan menangkap sedikit dari dari apa yang telah di sampaikan oleh pemateri. Setelah itu kegiatan kedua telah selesai pukul 16:00 WIB. Saya dan beberapa teman-teman dari Mapalaut dari Prov. Banten  yaitu Mecin, Tales dan Tueng. Kami berempat ingin jalan-jalan ke Malioboro untuk membeli oleh-oleh khas jogja. Kami melanjutkan perjalanan ke tempat makan yang berada di sekitaran bundaran UGM, di saat kami lagi makan teman-teman dari mapala Jogja ingin memberikan tumpangan gratis karena mereka menggunakan motor  dan kami yang tidak tahu kota Jogja mau di ajak keliling atau lebih tepatnya berwisata di Jogja. Kami ingin menghabiskan waktu yang lama tapi sayangnya waktu sudah menunjukan pukul 23:40 WIB.  Bsok masih ada acara stasion nol festival, maka kamipun pulang untuk beristrahat.
Bersama teman-teman baru di Yogyakarta (K. Ronald)

Kegiatan di hari ketiga
Di Hari terakhir ada beberapa kegiatan yaitu
·       Workshop pemetaan gua
1.       Non magnetic cave mapping.
2.       Bulding datebase using cebo application.
·       Kontes peta gua
·       Pameran peta gua
·       Kongres festival
·       Sesi kritik peta gua

Setelah 3 hari 3 malam  saya di jogja menggikuti kegiatan seminar stasion nol festival  Ini catatan perjalanan saya yang paling menarik, karena saya bermain di Jogja sekalian belajar atau mendapatkan sedikit ilmu tentang pemetaan gua itu sendiri.
Kemudian dimana hari terakhir saya mau pulang ke bandung dengan mengunakan bus, karena saat itu tiket kereta sudah habis atau tujuan jogja-bandung sudah habis terjual. Jadi saya memutuskan untuk membeli tiket bus pahala kencana,  yang harga 190.000 yang terbilang mahal tapi apa daya kalau saya tidak membelinya saya tidak dapat pulang ke bandung.
Pukul   15:00 WIB bus akan berangkat dari Terminal Jombor Jogja, maka saya datang ke terminal pukul 14:30 WIB saya sudah berada di Terminal Jombor, saya tepat waktu karena saya di antar oleh mas Andi kami sambil cerita-cerita tiba-tiba waktu menunjukan pukul 15:00, maka saya pun di persilakan untuk masuk ke dalam bus oleh biro jas perjalanan, saya dengan wajah tersenyum dan berjabat tanggan dengan mas Andi dan mengucapkan terima kasih banyak sudah berbuat baik sama saya. Kemudian saya masuk ke dalam bus dan lebih 2 menit sekitar 15:02 WIB bus berangkat keluar dari terminal Jombor Jogja. Sempat istrahat satu kali di perjalanan untuk makan malam itu sekitar pukul 22:24 WIB. Kemudian perjalanan dilanjutkan lagi pukul 22:49 WIB. Kemudian bus melanjutkan perjalanan lagi sekiranya pukul 03:22 WIB bus telah memasuki Bandung, saya pun tersenyum dan ingin cepat-cepat keluar dari bus dan keinginan itupun terwujud karena bus sudah sampai terminal Cicaheum Bandung, sangat senang sekali saya saat itu. Melanjutkan pejalanan menuju kosan di jalan Dr. Setiabudhi dan kangen teman-teman Gandawesi.
Menurut saya pribadi, saya sangat bangga sekali sama kota Bandung yang membuat saya rindu akan kesejukan kota Bandung. Karena pada saya di Jogja, yang ada terlintas di pikiran saya adalah kota Bandung dan bahasa sunda . 
 
Penulis di depan baligho Stasiun Nol Festival (Kennabeth Ronal Tabuni)

Kennabeth Ronald Tabuni, atau yang sering di sapa Kenna, Ronald. Mahasiswa Teknik Sipil UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), asal Mapala Gandawesi KPALH.

Persiapkan Diri Untuk Pendidikan Dasar XXX

Gandawesi akan menerima anggota baru! Pastikan anda siap menjadi bagian dari Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup. Banyak hal yang akan anda dapatkan jika bergabung dengan Gandawesi. Untuk informasi selanjutnya, bisa langsung menghubungi sekretariat Gandawesi KPALH.
Pendidikan Dasar XXX Gandawesi KPALH

Nantikan! Penerimaan Anggota Baru

Gandawesi KPALH akan membuka pendaftaran anggota baru. 
Informasi selengkapnya silahkan hubungi sekretariat Gandawesi KPALH
di Jalan Setiabudi 207 Bandung.
Seru dan nantikan kejutan lainnya!
follow juga twitter @GandawesiKPALH 

Extra! Good News!! Untuk Mahasiswa FPTK UPI

Junko Tabei, Perempuan Pertama Pendaki Everest Meninggal Dunia

Junko Tabei, Perempuan Pertama Pendaki Everest Meninggal Dunia. Seperti yang dirilis oleh berbagai sumber berita, Junko Tabei, perempuan pertama di dunia yang menapakkan kaki di puncak Everest, dari Jepang, meninggal dunia di usia 77 tahun.
Junko Tabei saat di everest

Tabei meninggal dunia akibat serangan kanker peritoneal.

Dia menghembuskan nafas terakhir pada Kamis lalu, di Rumah Sakit Saitama, di utara Kota Tokyo.

Demikian dilansir AFP, Sabtu (22/10/2016), mengutip kabar yang dirilis kantor berita NHK dan Kyodo dari pihak keluarga.

Kanker peritoneal adalah jenis kanker yang langka, yang biasanya muncul sebagai kanker ovarium saat diagnosis awal.

Kanker ini biasanya berkembang di daerah perut, dan bukan organ reproduksi. Namun, dapat berakibat serius terhadap sistem reproduksi wanita, melalui metastasis.

Metastasis diambil dari bahasa Yunani yang artinya "perubahan status". Dalam konteks ini adalah penyebaran kanker dari lokasi awal ke tempat lain di dalam tubuh.
Junko Tabei di puncak Everest!

Tabei menjadi perempuan pertama di dunia yang menaklukkan puncak Everest pada tahun 1975. Kala itu dia menggunakan jalur tenggara.

Sekalipun dia telah mencapai puncak tertinggi di dunia, Tabei yang berasal dari Fukushima terus melakukan aktivitas pendakian di berbagai belahan dunia.

Dia tercatat telah menaklukkan puncak-puncak dunia lainnya, seperti Kilimanjaro di Tanzania, puncak McKinley di Amerika Serikat, dan Vinson Massif di Antartika.

Rangkaian pendakian itulah yang kemudian menciptakan tren perempuan pendaki gunung kala itu.
Selamat jalan Junko Tabei
Dalam wawancara dengan AFP di tahun 2003, dia pernah mengatakan, "saya tak punya hasrat untuk mendaki Everest lagi."

"Jika saya punya cukup waktu dan uang, saya lebih memilih untuk mendaki gunung-gunung yang belum pernah saya daki," sambung dia.

Ekspedisi terakhir yang dilakukan Tabei dibuat pada Juli lalu, ketika dia mendaki puncak Fuji di Jepang besama sejumlah murid SMA.

Junko Tabei adalah seorang legenda pendaki perempuan!

 
Copyright © 2014 gandawesi.or.id. Designed by OddThemes